Rabu, 04 Maret 2020
Perjalanan transit jakarta (soekarno-hatta)- lombok (praya) [29-01-20]
Setelah dari padang-Jakarta tidak ada yang duduk disebelahku yang membuat diri diam dan bosan.
karena aku lebih menyukai perjalanan yang ditemani kawan baru, bertukat cerita, hingga mendapatkan hal-hal yang baru sebelum sampai kepada kota yang ingin dituju.
Aku transit di soekarno-hatta, Setelah menunggu kira-kira 2 jam dan take off kira-kira jam 20:40 wib menuju bandara praya-lombok tengah. Duduk dekat jendela dan di tengah ada ibu-ibu. Aku mencoba berinteraksi dengan memulai pembicaraan, Ibu tersebut mencaritakan keluh-kesahnya dengan mimik tangan yang bergetar dan bibir yang menggigir. ternyata ibu tersebut adalah seorang TKW di Madinah. Dia menceritakan keluh-kesahnya selama menjadi TKW kurang lebih 2 tahun. Madinah yang kita kenal “madinatul munawwarah” yang artinya kota yang bercahaya. Dari defenisi tersebut akan ada asumsi bahwasanya kota yang tentram,damai, serta sejahtera yang memunculkan cahaya.
Ada pepatah barat yang mengatakan “Don't Judge a Book by its Cover”.
Tidak semua keadaan di kota madinah itu bercaya atau baik dan tentram. Salah satu contoh yaitu cerita dari ibu yang duduk disebelahku, dia kerap mendapatkan perlakuan yang tidak adil ketika menjadi ibu rumah tangga di salah satu keluarga disana.
singkat cerita ketika akan di pulangkan, dia baru sadar ketika sudah berada di bandara disana hanya diberi selembar baju yang sedang iya pakai, baju-baju yang pernah dibeli menjadi pemilik majikannya. Ibu tersebut hanya membawa kurma dan makan-makanan khas arab di dalam karung.
Ketika di perlakukan tidak adil atau tidak dengan pri kemanusiaan. Dia kerap berdo’a sambil meneteskan air mata agar bisa pulang ke indonesia tapi terus dilarang oleh majikannya. Yang akhirnya diperbolehkan dengan berjanji kepada majikannya akan kembali kesana membawa keluarga. Ibu itu mejawab dengan "insaallah, kalo tidak di jawab dia tidak akan bisa kembali ke indonesia".
Setelah beberapa lama aku asyik mendengar cerita dari ibu tersebut. Dan dia mengatakan bahwa dia pergi dengan jalan illegal untuk menjadi TKW di madinah. Kira-kira dua tahun disana notabene ini majikan yang kali ketiga ia dapatkan, dua sebelumnya dia dapatkan majikan yang baik.
karena butuh pekerjaan yang menghasilkan uang, ibu tersebut rela melakukan dengan jalan illegal. apakah karena jalan illegal di awal yang mengakibatkan ibu tersebut mendapatkan majikan yang jahat pula ? wallahua'alam
Dengan tetap bercerita tangan yang gemetar lalu bibir menggigir dia mengucapkan rasa syukur alhamdulillah bisa pulang ke indonesia. Ini menjadi pengalaman dengan banyak pembelajaran di dalamnya.
Langganan:
Postingan (Atom)
Perjalanan transit jakarta (soekarno-hatta)- lombok (praya) [29-01-20]
Setelah dari padang-Jakarta tidak ada yang duduk disebelahku yang membuat diri diam dan bosan. karena aku lebih menyukai perjalanan yang d...
-
Pengalaman Pertamaku Pergi Ke Pare Pare adalah salah satu daerah di kota kediri, Jawa timur. Aku mengetahui pare dari teman se asrama...
-
Setelah dari padang-Jakarta tidak ada yang duduk disebelahku yang membuat diri diam dan bosan. karena aku lebih menyukai perjalanan yang d...
-
Jangan malas Nanti kamu tertindas Jangan malas Yang memuatmu tak jelas Jangan malas untukmu tak pantas Jangan malas Berg...